Selasa, 23 September 2014



Pulau Madura 



 Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 7.179.356 juta jiwa (sensus 2010). Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya.

Bahasa

Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan. Juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).
Tulisan di atas hanya streotipe saja yang hanya dilakukan oleh segelintir orang. Suku Madura memiliki aturan dan tatakrama yang sangat kuat. Orang Madura sangat menghormati orang tua, guru, dan sebagainya. Apalagi Madura Timur (Pamekasan dan Sumenep)yang dikenal halus gaya bicaranya dan sangat sopan santun.

KEBUDAYAAN MASYARAKAT MADURA DENGAN CIRI KHAS YANG DIMILIKINYA


Kebudayaan adalah seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang kalau dilaksanakan oleh para anggotanya, melahirkan perilaku yang oleh para anggotanya dipandang layak dan dapat diterima.
Kebudayaan terdiri dari nilai-nilai, kepercayaan, dan persepsi abstrak tentang jagat raya yang berada di balik perilaku manusia, dan yang tercermin dalam perilaku. Semua itu adalah milik bersama para anggota masyrakat, dan apabila orang berbuat sesuai dengan itu, maka perilaku mereka dianggap dapat diterima di dalam masyarakat.
Kebudayaan dipelajari melalui sarana bahasa, bukan diwariskan secara biologis, dan unsur-unsur kebudayaan berfungsi sebagai suatu keseluruhan yang terpadu.
Dari definisi diatas masyarakat Madura memiliki kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat-masyarakat pada umumnya (masyarakat di luar Pulau Madura), meskipun Madura masih berada di wilayah Indonesia tapi karena factor letak membuat kebudayaan-kebudayaan di Indonesia berbeda-beda, dari satu daerah-ke daerah lain pasti memiliki perbedaan kebudayaan.
Untuk kebudayaan masyarakat Madura sendir berbeda dengan kebudayaan masyarakat lainnya, termasuk dengan kebudayaan Jawa Timur (Surabaya, Malang dll) meskipun Madura masih satu provinsi dengan mereka. Masyarakat Madura memiliki corak, karakter dan sifat yang berbeda dengan masyarakat Jawa. Masyarakatnya yang santun, membuat masyarakat Madura disegani, dihormati bahkan “ditakuti” oleh masyarakat yang lain.
Kebaikan yang diperoleh oleh masyarakat atau orang Madura akan dibalas dengan serupa atau lebih baik. Namun, jika dia disakiti atau diinjak harga dirinya, tidak menutp kemungkinan mereka akan membalas dengan yang lebih kejam. Banyak orang yang berpendapat bahwa masyarakat Madura itu unik, estetis dan agamis. Dapat dibuktikan dengan banyaknya masjid-masjid megah berdiri di Madura dan tidak hanya itu saja, kebanyakan masyarakat Madura termasuk penganut agama Islam yang tekun, ditambah lagi mereka juga berusaha menyisihkan uangnya untuk naik haji. Dari hal tersebut tidak salah kalau masyarakat Madura juda dikenal sebagai masyarakat santri yang sopan tutur katanya dan kepribadiannya.
Masyarakat Madura masih mempercayai dengankekuatan magis, dengan melakukan berbagai macam ritual dan ritual tersebut memberikan peranan yang penting dalam pelaksanaan kehidupan masyarakat Madura. Slah satu bentuk kepercayaan terhadap hal yang berbau magis tersebut adalah terhadab bendah pusaka yang berupa keris atau jenis tosan aji dan ada kalanya melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).
Untuk bahasa masyarakat Madura memiliki bahasa daerahnya sendiri yang mayoritas digunakan oleh masyarkat asli Madura. Bahasa Madura hamper mirip dengan bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia, karena bahasa Madura banyak terpengaruh oleh bahasa Jawa, Melayu, Bugis, Tionghoa dan lain sebagainya. Pengaruh bahasa Jawa sangat terasa dalam bentuk system hierarki berbahasa sebgai akibat pendudukan Kerajaan Mataram atas Pulau Madura pada masa lampau.
Bahasa Madura mempunyai system pelafalan yang unik. Begitu uniknya sehingga orang luar Madura yang berusaha mempelajarinyapun mengalami kesulitan, khususnya dari segi pelafalannya. Bahasa Madura sebagaimana bahasa-bahasa di kawasan Jawa dan Bali juga mengenal Tingkatan-tingkatan, namun agak berbeda karena hanya terbagi atas tingkat yakni :
  • Ja’ – iya (sama dengan ngoko)
  • Engghi-Enthen (sama dengan Madya)
  • Engghi-Bunthen (sama dengan Krama)
Bahasa Madura juga mempunyai dialek-dialek yang tersebar di seluruh wilayah Madura. Di Pulau Madura sendiri pada galibnya terdapat beberapa dialek seperti dialek Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep dan Kangean. Dialeg yang dijadikan acuan standar Bahasa Madura adalah dialek Sumenep, karena Sumenep di masa lalu merupakan pusat kerajaan dan kebudayaan Madura.

Untuk kesenian sendiri Madura memiliki beberapa kesenian tradisional seperti karapan sapi, topeng, keris, batik, celuret, kleles dan tuk-tuk. Karapan sapi adalah perlombaan pacuan sapi yang sudah berlangsung sejak dulu. Karapan sapi juga dapat menaikkan setatus social pemilik sapi bila sapi miliknya bisa juara dalam perlombaan tersebut.
Karapan sapi didahului dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengelilingi arena pacuan dengan diiringi gamelan Madura yang dinamakan saronen. Para pemusik seronen ini bertugas sebagai alat penyemangat anggota kontingen bersrta sapi-sapinya sebelum karapan dimulai.
Topeng Madura biasanya digunakan untuk pentas kesenian topeng dalang, yaitu kesenian topeng yang dalam memerankan suatu cerita, penarinya tidak berbicara, dialog dilakukan oleh dalangnya cerita yang dibawakan adalah cerita Ramayana dan Mahabarata.

Batik Madura adalah sebuah kerajinan tangan yang berasal dari Pulau Madura, yang pusat pembuatan batik tersebut berada di daerah Bangkalan yang merupakan ujung Barat Madura, sampai di pasar Sumenep. Batik Madura seakan identik dengan satu tempat istimewa, yaitu Tanjung Bumi, yang berada di Bangkalan Utara, diluar jalur utama lintas Madura yaitu berada di sisi selatan pulau Madura.
Keris juga merupakan sebuah kerajinan tradisional dari Madura meskipun tidak begitu diketahui sejak kapan keris sudah menjadi senjata tradisional masyarakat Madura. Tempat kerajinan keris sekarang berada di Kabupaten Sumenep di desa Aeng Tongtong, kecamatan Saronggi. Keris sekarang dan keris pada masa lalu berbeda, bila keris sekarang digunakan hanya untuk meningkatkan/menaikkan pamor seseorang dan keris pada masa lalu digunakan sebagai alat berperang.
Celurit juga termasuk alat tradisional milik masyrakat Madura, terutama para rakyat kecil memperlakukan celurit sebagai senjata yang tak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Tak mengherankan, bila pusat kerajinan senjata tajam itu banyak bertebaran di pulau Madura. Celurit dibuat di desa Peterongan, kecamatan Galis, kabupaten Bangkalan. Disana sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya sebagai pandai besi pembuat arit dan celurit dan keahlian mereka adalah warisan sejak ratusan tahun lampau.
Kleles  adalah alat yang dipakai untuk pasangan sapi yang dikerap agar keduanya dapat lari seirama, sedangkan pada bagian buritan adalah tempat duduk joki, yang akan mengendalikan arah dan larinya sapi. Tuk-tuk sebagai instrument pengiring pada saat kerap sedang dibawa keliling maupun pada saat sedang berlangsung perlombaan kerapan sapi.
Cara hidup masyarakat Madura ada berbagai macam seperti ada masyarakat Madura yang merantau kedaerah-daerah lain yang bertujuan agar dapat menaikkan derajat mereka, ada pula yang masih di daerahnya untuk melakukan ternak sapi, bila yang tinggal didaerah pesisir mereka bekerja sebagai nelayan dan pembuat garam tradisional, ada pula yang membuat usaha di rumah seperti usaha batik tulis Madura, kerajinan celurit dan keris.

Pakaian adat masyarakat Madura untuk pria sangat identik dengan motif garis horizontal yang biasanya berwarna merah-putih dan memakai ikat kepala. Lebih terlihat gagah lagi bila mereka membawa senjata tradisional yang berupa clurit. Dan untuk wanita, biasanya hanya menggunakan bawahan kain batik khas Madura dan mengenakan kebaya yang lebih simple.

Untuk rumahnya sendiri, masyarakat Madura kebanyakan rumahnya hamper mirip rumah Jawa (Joglo), karena bila dilihat dari sejarahnya Jawa masih ada benang merah dengan Madura maka ada akulturasi kebudayaan, antara budaya Jawa dengan budaya Madura.
Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa Madura memiliki kebudayaan yang komplek dan menakjubkan. Tinggal kita, sebagai generasi muda apakah dapat melestarikan kebudayaan-kebudayaan peninggalan nenek moyang kita atau kebudayaan itu akan hilang dengan sendirinya dan anak cucu kita nantinya tidak akan dapat mengetahui dan menikmati kebudayaan peninggalan nenek moyang mereka.



Makanan Khas Madura

p
Bila Anda menyukai jalan-jalan kuliner dan senang mencoba berbagai macam makanan dari berbagai masakan khas daerah, cobalah pergi ke Madura. Madura memiliki berbagai macam makanan khas Madura. Anda dapat menemuinya di berbagai sudut kota Madura. Tidak hanya berupa warung makan saja, makanan khas madura juga dapat ditemukan pada pedagang keliling yang sedang berjualan di sekitar Madura. Berikut dibawah merupakan macam-macam makanan khas madura yang dapat Anda coba bila Anda berkunjung ke kota Madura:
• Makanan khas madura yang dapat kita temukan salah satunya adalah Nasi Jagung. Nasi jagung terbuat dari beras jagung dan beras padi biasa yang dimasak secara bersamaan. Rasanya sangat unik dan berbeda, dan patut dicoba bagi kalian yang belum pernah merasakan campuran gurih dari nasi dan manisnya jagung.
Tidak heran bila nasi jagung merupakan makanan khas madura, ini dikarenakan di wilayah Madura merupakan daerah yang baik untuk menanam jagung sehingga banyak panen jagung yang dihasilkan di wilayah ini. Jagung di Madura merupakan makanan pokok orang Madura. Sehingga mengkonsumsi nasi jagung bukanlah hal asing bagi orang Madura dan malah menjadi ciri khas tersendiri. Inilah yang membuat Madura terkenal dengan nasi jagungnya sebagai makanan khas Madura.
Nasi jagung ini dapat Anda nikmati dengan berbagai macam lauk-pauk, seperti pepes tongkol dengan sayur lodeh atau dapat pula ditambah dengan urap sayur. Bagaimana? Ingin mencoba makanan khas madura yang satu ini? Dijamin rasanya gurih dan bisa membuat ketagihan!
• Seperti yang kita ketahui, Sate Madura sangatlah terkenal sebagai makanan khas Madura. Siapa yang belum makan sate madura sebaiknya harus segera mencoba makanan khas Madura yang satu ini. Sate dengan bumbu kacangnya sangatlah manis, gurih, dan lezat. Daging sate yang digunakan juga bervariasi, bisa menggunakan daging kambing bisa pula menggunakan daging ayam. Bila Anda menyukai rasa pedas dan gurih, Anda dapat mencampurkan sambal yang juga disediakan kedalam bumbu kacang sate Anda. Sate akan menjadi komplit bila dimakan bersama dengan potongan lontong. Kini Anda tidaklah sulit dalam mencari sate madura, karena sate madura juga dapat di jumpai di berbagai wilayah di Indonesia. Rasanya yang lezat tidak akan membuat Anda bosan setiap kali menyantapnya.
Tidak hanya sate Madura yang ini saja yang terkenal, sate madura yang lain yang terkenal sebagai makanan khas madura adalah Sate Lalat atau yang biasa disebut “Sate Laler”. Mungkin Anda akan salah sangka dan mengira bahwa sate tersebut menggunakan lalat sebagai makanan utamanya, namun kenyataannya tidak seperti itu. Makanan khas madura yang satu ini tidak menggunakan lalat di bagian apapun dalam proses memasaknya, melainkan menggunakan daging kambing atau daging ayam yang dipotong kecil-kecil seperti ukuran lalat sehingga sate ini disebut dengan sate lalat karena menyerupai ukuran lalat. Rasa sate ini juga gurih dan lezat, sehingga Anda patut mencoba makanan khas madura yang satu ini!
Makanan khas Madura yang lainnya adalah Kaldu Soto atau biasa dikenal dengan “Kalsot” yang merupakan kepanjangan dari Kaldu Soto. Kaldu soto memiliki rasa yang sangat unik dan gurih karena campuran bumbu merica dan jahenya didalam kaldu ini pas, apalagi ditambah campuran kikil atau jeroan sapinya. Nikmatnya memakan makanan khas madura yang satu ini adalah saat memakan dengan pelengkapnya berupa taburan tauge dan daun bawang serta perkedel singkong yang lezat. Wow, yummy!
Lezatnya dan gurihnya makanan khas madura ini patut dicoba bagi Anda yang merupakan pecinta makanan. Makanan khas madura ini bahkan sudah memikat para turis mancanegara untuk datang berkunjung ke madura agar dapat mencicipi makanan unik tersebut. Harga yang dipatok para penjual makanan khas madura ini juga tidaklah mahal, melainkan sesuai dengan kocek para mahasiswa.


 Ciri Khas
Kesulitan yang dihadapi untuk mencapai pulau madura juga menjadi penghalang bagi para pengamat budaya untuk mendeskripsikan budaya madura kepada khalayak ramai, sehingga tidak banyak khalayak ramai yang tahu tentang bagaimana kebudayaan masyarakat di Madura, kebanyakan hanya memandang bahwasannya masyarakat Madura berperangai keras, sulit beradaptasi, terbelakang, dan kasar.(Said Abdullah, oktober 2008).
Sejak sebelum Jembatan Suramadu di operasikan, telah muncul berbagai stigama sosial tentang Masyarakat Madura, yaitu keterbelakangan dan kekerasan. Kekerasan seakan menjadi atribut yang melekat di pundak masuyarakat madura, Banyak yang Mencitrakan masyarakat dan kebudayaan madura dengan sikap serba sangar, mudah meneggunakan senjata dalam menyelesaikan masalah. Hal ini sebagai penggambaran watak masyarakat madura yang tegas dan berani bertindak.
Watak tersebut memang melekat sampai sekarang, hal tersebut dikarenakan kerasnya perjuangan masyarakat madura dalam menjalani kehidupan akibat kondisi alam yang tidak mendukung, kurang subur, relatif kering dan gersang. karena itu untuk mempertahankan hidup demi sejengkal tanahnya, masyarakat madura rela meregang nyawa.
Wilayah yang terpisah oleh selat tersebut juga menyebabkan arus globalisasi sulit untuk masuk ke Madura. Hal ini menyebabkan ketertinggalan peradaban dan IPTEK masyarakat madura dengan wilayah sekitarnya, misal Surabaya.



sumber :
http://sosbud.kompasiana.com/2010/04/13/ciri-khas-madura-dengan-stigma-berbeda-dari-masyarakat-117252.html
http://mohalimakki2014.wordpress.com/budaya-makana-ciri-khas-madura/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar